Kriteria Penilaian: Kreativitas (10 poin): Poin 1-3: Puisi kurang kreatif dan tidak orisinal. Poin 4-6: Puisi menunjukkan upaya kreatif, tetapi masih perlu perbaikan dalam penyampaian pesan atau tema. Poin 7-9: Puisi sangat kreatif, dengan pesan atau tema yang kuat dan disampaikan dengan baik. Poin 10: Puisi sangat kreatif, memiliki pesan atau
Inilah Indonesiaku, NKRI tercinta! Berbagai suku, bahasa, dan agama. Walau berbeda-beda tapi tetap satu. Membangun negeri dibawah nilai-nilai Pancasila. Marilah tetap bersatu! Meski ancaman zaman ini semakin terasa. Karena Indonesia adalah satu! Semoga Tuhan selalu melindungi kita. *. Nah, biasanya di setiap sekolah-sekolah digelar kegiatan menarik untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda, salah satunya kegiatan lomba baca puisi.. Puisi sendiri Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait.
Dengan tema yang menarik dan sesuai dengan pemahaman anak-anak, lomba puisi ini tidak hanya menekankan pada kemampuan menulis, tetapi juga memupuk rasa cinta terhadap kata-kata dan sastra. mahasiswa menciptakan lingkungan kompetitif yang memotivasi peserta untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan literasi.

Berikut di bawah ini adalah lima naskah contoh puisi yang merupakan hasil kreasi anak bangsa dan merupakan hasil rasa cipta dengan karya yang merupakan perasaan pada bentuk puisi , bagi yang membutuhkan silahkan simpan untuk dapat dijadikan sebagai reverensi dan puisi dibawah ini sering juga digunakan untuk mengikuti lomba baca puisi baik tingka

Lomba kali ini memiliki tiga kategori: puisi, cerpen, dan novel. Tentu kamu dapat mengikuti ketiganya! Empat kriteria utama untuk ketiga kategori lomba ini adalah: ejaan yang baik dan benar sesuai EBI, plot yang menarik, pilihan diksi, dan pesan yang ingin disampaikan. Untuk puisi dan cerpen, tema lomba yang ingin diangkat adalah tentang LIMA.

1. Sajak Matahari Karya: W.S. Rendra Matahari bangkit dari sanubariku. Menyentuh permukaan samodra raya. Matahari keluar dari mulutku, menjadi pelangi di cakrawala. Wajahmu keluar dari jidatku, wahai kamu, wanita miskin! kakimu terbenam di dalam lumpur. Kamu harapkan beras seperempat gantang, dan di tengah sawah tuan tanah menanammu!

ghaNSr.
  • pbs4wiji3n.pages.dev/56
  • pbs4wiji3n.pages.dev/280
  • pbs4wiji3n.pages.dev/102
  • pbs4wiji3n.pages.dev/40
  • pbs4wiji3n.pages.dev/168
  • pbs4wiji3n.pages.dev/271
  • pbs4wiji3n.pages.dev/96
  • pbs4wiji3n.pages.dev/397
  • pbs4wiji3n.pages.dev/334
  • tema puisi yang menarik untuk lomba